Terbang ke Singapura dengan Jetstar
Pesawat Jetstar di bandara Juanda |
Seperti biasa, saya langsung mencari-cari tiket pesawat begitu tujuan dan tanggal berlibur ditetapkan. Ketika itu ada promo Kids Fly Free dari Jetstar, yang artinya setiap beli 1 tiket dewasa, 1 anak bisa terbang gratis. Saya memutuskan membeli karena harga tiket pp SUB - SIN yang jatuhnya Rp 850 ribu per orang lebih murah daripada tiket di maskapai lain untuk tanggal tersebut. Berhubung Jetstar ini maskapai murah, tentu ada tambahan biaya ini itu. Saya membeli 1x bagasi 20kg seharga Rp 140.000 untuk tiket pulang, jaga-jaga menampung barang belanjaan, hehe. Karena khawatir tidak mendapat tempat duduk berdekatan, saya juga membeli pilihan tempat duduk untuk tiga kursi seharga Rp 235 ribu. Pilihan yang langsung saya sesali karena sebenarnya kita tidak perlu 'membeli' nomor kursi ini. Ketika melakukan online cek in, komputer secara otomatis akan memilihkan tempat duduk. Kalau tidak mendapat tempat duduk berdekatan, baru kita 'terpaksa' membeli. Ini yang saya lakukan untuk tiket pulangnya, tanpa membeli pilihan tempat duduk, kami tetap bisa duduk berdekatan. Yang paling menyebalkan adalah biaya tak terduga untuk pembayaran dengan menggunakan kartu kredit. Soalnya di website Jetstar Indonesia, tidak ada pilihan pembayaran lain selain menggunakan kartu kredit, ini pun dihitung per orang per sektor. Alhasil saya harus merogoh kocek lagi sebesar Rp 360 ribu untuk 8 tiket. Di website Jetstar Australia, untuk menghindari biaya kartu kredit ini, saya membayar dengan transfer bank. Sayangnya fasilitas seperti ini belum ada di website Jetstar Indonesia, masih kalah sama Air Asia yang bisa dibayar dengan internet banking Klik BCA. Alhasil dengan tambahan biaya ini itu, total jenderal yang harus saya bayar untuk 4 tiket pp Surabaya - Singapura adalah Rp 3.783.045.
Biaya tambahan dan biaya tersembunyi sudah saya maklumi, meski harus saya waspadai untuk pembelian tiket selanjutnya. Yang lebih mengecewakan saya adalah pelayanan cek in Jetstar di bandara Juanda, yang sangat lamban meski antrean penumpang tidak banyak. Kami terbiasa menggunakan online cek in kalau fasilitas tersebut tersedia. Sayangnya, di Jetstar Indonesia yang dioperasikan oleh Valuair ini, orang yang sudah cek in online, memilih nomor kursi dan hanya membawa tas kabin, tidak diberi jalur khusus. Ketika kami cek in, ada empat petugas yang melayani empat antrean penumpang. Dasar apes, kali ini kami memilih antrean yang paling lambat. Lima belas menit tidak ada kemajuan. Saya masih bisa guyon, mungkin boarding pass-nya ditulis dengan tangan, haha. Setengah jam, baru empat orang yang terlayani. Precils (dan Emaknya) mulai rewel. Kami bisa maklum menunggu setengah jam kalau ada 15 orang di depan kami. Ini hanya ada enam orang, tapi kami harus berdiri dalam antrean selama 45 menit. Pelayanan yang sangat lamban dan buruk. Ternyata, yang tadi saya jadikan guyonan benar-benar terjadi: boarding pass ditulis dengan tangan! What the! Hare gene masih cek in secara manual? Dan mas petugas ini menulis dengan slow motion. Kami sudah berkali-kali naik Jetstar, dari Sydney, Melbourne, Darwin, belum pernah mengalami proses cek in separah ini.
Yang membuat saya tambah heran, tidak ada penumpang yang protes. Sudah biasa? Pantas saja petugas tidak merasa berbuat kesalahan dengan melayani penumpang selambat ini, tidak ada standar customer service yang bagus. Setelah cek in beres, Si Ayah sempat protes atas tidak adanya jalur khusus untuk yang sudah cek in online dan tentu saja protes karena pelayanan yang lamban. Petugas sangat defensif dan berkata, "Soalnya penerbangan penuh." Tanpa minta maaf. Lho, bukannya seharusnya itu yang kalian harapkan, penerbangan penuh? "Anda tidak siap bisnis Anda jadi besar?" kata Si Ayah. Saya sendiri juga tidak rela membayar pajak bandara sebesar Rp 150 ribu dan mendapat pelayanan seperti ini.
Little A selalu membaca buklet keselamatan dengan seksama |
Welcome to Changi |
Kenyamanan bandara Changi di Singapura mampu membuat kami melupakan kekesalan proses cek in. Kami tak perlu jalan capek-capek menuju imigrasi karena ada travelator. Di pemeriksaan imigrasi pun kami tidak perlu antre karena petugas cukup banyak. Terasa banget bedanya bandara yang mengutamakan pelayanan pelanggan dengan yang tidak.
Untungnya, proses cek in ketika kami pulang berjalan sangat mulus tanpa antre. Tas kabin kami masing-masing ditimbang dan tidak boleh melebihi 10 kg per tiket. Aman lah, karena ransel kami cuma sekitar 4-5 kg. Tas bagasi saya pun cuma sekitar 6 kg. Proses cek in di Changi hanya sekitar 3 menit. Thank God, boarding pass kami tidak perlu lagi ditulis dengan tangan. Ketika boarding, kami dipersilakan masuk ke pesawat terlebih dahulu karena bersama dengan anak-anak. Kebijakan ramah anak-anak, orang tua dan difabel seperti ini juga kami jumpai di bandara Melbourne, Queenstown dan Christchurch.
Cek in di Changi mulus |
Bedanya Juanda dan Changi |
Ada yang pernah dapat boarding pass ditulis tangan juga? Seberapa lama proses cek in?
~ The Emak
Baca juga:
- Novotel Clarke Quay Singapore [review penginapan]
- Hostel 5.FootWay.Inn Project Boat Quay Singapore [review penginapan]
Leletawati amir ya servis check-in-nya. Ujung²nya jadi ga murah juga harga tiketnya ya, pake bonus kesel pula.
ReplyDelete@Mindy
ReplyDeleteYa gitu deh Kak. Pikir2 dulu kalo mau beli jetstar dari SUB lagi. Tapi waktu itu SUB - SIN direct blm ada saingan Air Asia dan Garuda sih, jd gak ada pilihan yg lebih bagus.
Kelihatan sekali kalau mereka belum siap melayani penumpang ya mbak. Gak kebayang boarding pass masih ditulis pakai tangan...jaman sekarang gitu lho.. Dulu sempat jadi pelanggan Jetstar CGK-SIN tapi gak ada masalah.
ReplyDelete@Pungky
ReplyDeleteIya, belum siap dan standar pelayanan rendah. Tadi sempet share di twitter. Kayaknya emang cuma di Juanda aja yg kayak begini. CGK gak masalah. Just my luck :)
duh semoga ga kejadian lagi yah kejadian yg pas mau pergi itu mak, para banget nunggu lama gitu :( ga efektif, dan masih ga kebayang masih ada boarding pass ditulis tangan =.=
ReplyDelete@Meidi
ReplyDeleteKata Bang Haji: TER-LA-LU :D
Kayak di Sorong aja yang masih pake tulis tangan..tapi ini di Juanda....ckckck
ReplyDelete@backpackerborneo
ReplyDeleteLhah, padahal Sorong kan gate ke Raja Ampat ya, wisata kelas dunia. Duh!
Eh serius di juanda masih tulis tangan ?? beneran TERLALU yaaa :-)
ReplyDeleteBarusan kmrn naik ini dapat murah banget hehehe
ohhh parah juga ya kalau beeneran begini ckckckc
ReplyDelete@cumi
ReplyDeleteterus gimana, masih tulis tangan gak?
@turiscantik
bikin kapoook...
Boarding pass tulisan tangan pernah, Mbak, waktu naik Lion Air UPG-CKG. Nulisnya make pensil --_______--
ReplyDeleteHeh? pakai pensil? parah bener.
DeleteThe Emak, sy baru tau klau pembayaran tiket online menggunakan credit card dan klikbca itu ada perbedaan (dalam hal nominal). Beda dimananya ya? selama ini sy selalu byr pakai credit card. Mohon infonya. Thanks.
ReplyDeleteSetahuku Jetstar Indonesia cuma bisa pakai kartu kredit.
DeleteKalau Air Asia, lebih murah bayar via internet banking. Charge kartu kredit mahal.
Beda di biaya administrasi (convenient fee).
Halo mbak, saya berencana terbang dr SIN ke SUB, kalo saya booking pake Jetstar Singapore apa kena charge kartu kredit juga ya? Kalo Tiger Air gmn mbak? Thanks :)
ReplyDeletemau sharing pengalaman naik jetstar, waktu itu booking lewat traveloka jadi tidak dikenakan biaya lagi yg seperti mba alami..harganya juga lebih murah daripada booking di website jetstar langsung meskipun bedanya cuma sedikit
ReplyDeletenah ini pengalaman pertama saya naik jestar, biasanya always AA
tujuan saya jkt-singapore waktu itu, seharusnya berangkat jam 3an, dan saya ud ke airport jam 12 krn takut ngantri panjang, krn waktu itu bertepatan dengan hari kejepit haha
ternyata pas di counter check-in baru dikasi tau sama petugasnya kalo delay sampai jam 19.45 tanpa alasan yg jelas. dan sy protes keras kenapa tidak dikabarin sebelumnya
katanya mereka pun baru dapat kabar dari singapore ( OMG )
mereka memberikan solusi mau refund tiket tapi tidak mau bertanggungjawab memindahkan ke maskapai lain. krn waktu itu bertepatan dengan hari kejepit sangat susah mencari sendiri tiket maskapai lain ke singapore..akhirnya dengan berat hati saya memutuskan untuk menunggu sampai 19.45 T_T
yg mengecewakan saya jetstar setelah penantian begitu lama cuma diberikan satu kotak kfc ( satu ayam n nasi plus ades 1 botol ) dan ketika di atas pesawat para kru seakan2 tidak ada kejadian delay yg begitu lama dan tanpa ada permintaan maaf ke smua penumpang...dan tidak ada penumpang yg protes satu pun ( mgkn ud terbiasa kali yah )
yah begitu lah pengalaman saya dengan jetstar
next time mikir2 1.000x untuk naik maskapai ini
thanks sharing-nya.
DeletePokoknya cek dlu kalau mau naik jetstar. Janjinya muluk2 tapi gak ada prakterknya.
Deletesekarang sdh lmyn bagus, gak pake nulis lagi, kmaren waktu bergkat ke singapura lumayan lancar jg.
ReplyDeleteHalo mau tanya apakah ada biaya tambahan lainnya saat check-in? Krn saya tdk ada kartu kredit. Terima kasih
Deletenumpang nanya kak, mending jetstar atau aiirasia ya cgk-sin? dpt murah nh bulan dpn. tq
ReplyDeletemau tanya
ReplyDeletekalo mau Tag seat pesawat tiger air gimana caranya ya? soalnya uda buka fitur mobile webnya tapi gada option untuk tag seat
terima kasih
mau nanya kalau saya sudah beli CGK-SG maskapai jetstar, nanti ada biaya tambahan ga yah untuk biaya dll?
ReplyDeletetanya, mending Jetstar ato TigerAir ?
ReplyDeleteMbak seneng bisas menemukan blog kamu, mau minta referensi mbak kemarin nginep di hotel apa?? selain itu enaik naik jetsar atau tigerair? soalnya Juli saya mau backpaker kesana jadi harus saya persiapkan semua dari sekarang. Mohon info dan bantuan yah mbak. Terimakasih
ReplyDeleteMba, salam kenal, saya kebetulan mau ke sin des nanti dan pesan tiket sdh sekaligus hotel via traveloka, apakah nanti saat check-in akan ribet prosesnya? Tiket sdh terbit mba, ada di aplikasi traveloka tinggal saya print out. Yg saya tanyakan apabila harus ada biaya2 lain bagaimana bayarnya sdgkan saya tdk punya kartu kredit. Terima kasih
ReplyDelete