Visa Australia di Paspor Indonesia Lama

Gambar dari http://www.embassyofindonesia.org
 Bisa nggak sih menggunakan paspor baru, sementara label (stiker) visa Australia masih ada di paspor lama?

Kami punya dua pengalaman menarik tentang urusan visa Australia di paspor lama ini. Dua-duanya bikin kami sport jantung di konter cek-in bandara :p

Ketika itu Si Ayah sedang melakukan perjalanan dinas ke Hong Kong. Dia membawa paspor Indonesia lama yang ada stiker/label visa Australia dan paspor baru yang belum ada label visanya. Ketika berangkat dari Sydney menuju Hong Kong, tidak ada masalah apa-apa, Si Ayah melewati imigrasi dengan mulus.

Masalah terjadi ketika Si Ayah akan kembali dari Hong Kong menuju Sydney. Dia tertahan di konter cek in pesawat Cathay Pacific. Katanya visa Australia Si Ayah belum 'nyambung' dengan nomor paspor barunya, sehingga tidak bisa dimasukkan dalam sistem cek in. Si Ayah langsung berkeringat dingin, tidak menyangka akan mendapat masalah seperti itu. Dia kira, asalkan paspor lama dan baru sama-sama dibawa, tidak akan menjadi masalah.

Untungnya petugas Cathay sigap dan segera menelponkan imigrasi Sydney untuk meng-update nomor paspor baru. Masalah selesai dalam 30 menit dan Si Ayah bisa terbang kembali ke Sydney.

Cerita kedua lebih seru lagi. Kami pikir karena pernah mengalami kejadian seperti ini, mestinya tidak akan mengulangi kesalahan yang sama, iya kan? Ternyata orang tua kami juga kena masalah persis seperti kejadian di Hong Kong tadi. Ortu kami berangkat dari bandara Juanda Surabaya menuju Sydney, dengan transit di Kuala Lumpur mengendarai Air Asia. Ketika cek in di konter Air Asia, petugas tidak bisa memasukkan data karena nomor paspor baru tidak nyambung dengan visa Australia. 

Semua langsung panik. Opa menelpon kami yang sedang berada di Brisbane. Si Ayah kaget mendengar kabar bahwa Opa dan Oma tertahan di Juanda. Bukannya dulu kami pernah cerita tentang paspor lama ini ya? Kami sendiri juga tidak tahu kalau Oma dan Opa memperbarui paspor mereka, mungkin pernah cerita tapi kami kurang memperhatikan.

Petugas Air Asia berusaha membantu dengan menelponkan kedutaan Australia di Indonesia. Tapi karena waktu itu hari Sabtu, tidak ada kantor yang buka. Kami di Brisbane juga panik, berusaha menelpon imigrasi Sydney (yang nomornya susah sekali didapat dari hasil search di website mereka). Semua telpon masuk ke mesin penjawab otomatis. Kami sampai menelpon teman yang bekerja di kedutaan Indonesia di Sydney, barangkali bisa membantu.

Tiga puluh menit menuju boarding, masalah belum terpecahkan. Air Asia juga tidak bisa menerbangkan mereka ke Kuala Lumpur dulu (yang sebenarnya bisa tanpa visa) karena sistem mereka tidak mengizinkan. Kalau bisa ke KL dulu kan urusan ini bisa diselesaikan di sana, karena waktu transit lumayan lama. Opa dan Oma yang hampir frustasi menyuruh adik kami siap-siap untuk berangkat sendiri. Adik kami ini paspor dan visanya jadi satu di paspor baru, jadi tidak masalah.

Untungnya di detik-detik terakhir, pihak Air Asia berhasil menemukan kantor kedutaan Australia yang buka di hari Sabtu, yaitu di Denpasar. Alhasil nomor paspor Opa dan Oma berhasil di-update dan mereka bisa cek in. Ortu dan adik kami berlari-lari menuju gate dan merupakan penumpang terakhir yang masuk pesawat sebelum lepas landas.

Wajib Lapor
Ternyata menurut peraturan baru imigrasi Australia, ketika kita mempunyai paspor baru, kita wajib melapor untuk me-link nomor paspor baru dan nomor visa.

Screen shot dari website imigrasi Australia

Bulan depan, kami akan mengunjungi New Zealand. Agar drama di bandara ini tidak terulang, saya bela-belain mengunjungi kantor imigrasi Sydney di 26 Lee Street, dekat stasiun Central. Ternyata proses mendapatkan label/stiker visa baru di paspor baru mudah sekali. Saya cuma perlu waktu 5 menit untuk antri, dan 10 menit menunggu petugas imigrasi memasukkan data-data paspor baru kami dan mencetak stikernya. "All done," kata petugas imigrasi yang helpful.

Coba kalau ini kami lakukan sejak dulu, tidak akan ada drama :)


~ The Emak



Comments

  1. Anonymous16.11.11

    nice info, makasih buat postingannya yg selalu informatif dan bermanfaat... saya berangkat ke sydney jg bareng ama anak yg msh usia 2 th, and Thank God semua berjalan lancar salah satunya berkat tips-tips yg ada di the travelling precils...
    selamat berkarya..

    ReplyDelete
  2. terima kasih. comment seperti ini yang membuat saya semangat menulis :)

    ReplyDelete
  3. Terima kasih sharingnya. Ini saya lagi cenat cenut gara-gara ibu saya punya paspor baru dan saya lupa tidak update paspor barunya ke imigrasi Australia. Saat saya nulis ini, ibu saya sudah di dalam pesawat Airasia Bali-Perth. Entah bagaimana itu nasibnya saat di Custom Perth. Tapi, kalau pihak Airasia sudah membolehkan ibu saya terbang, berarti mereka sudah update paspor baru ibu saya kan ya? Ibu saya juga sama sekali tidak bisa bahasa inggris (duh).
    Masalah tambahan lagi, paspor lama ibu saya ndak dibawa sama beliau (huhuhuhuhu)...
    Saya suruh banyak berdoa saja ..... ini saya bersiap jemput ibu dari Busselton. Semoga doa ibu saya di "amini" Tuhan... deg deg deg deg deg

    ReplyDelete

Post a Comment

Follow Our Instagram @travelingprecils

Popular Posts

Mengurus Visa Schengen Untuk Keluarga

5 Kafe & Bakery Halal di Area Bugis Singapura

Makan Hemat di Kantin Karyawan Changi Airport

LOKAL, Hotel Kecil Nan Cantik di Jogja

Pengalaman Pahit 'Diusir' dari Potato Head Bali