Teng Teng Teng... Trem Gratis Keliling Melbourne
Trem gratis di Melbourne. Foto dari www.walkingmelbourne.com |
Melbourne adalah kota yang kompak dengan desain jalan yang membentuk blok. Untuk keliling kota pun gampang dan gratis, tinggal naik trem khas berwarna merah marun.
Kami jalan-jalan ke Melbourne musim panas tahun lalu. Tiga hari pertama, saya tidak mengeluarkan uang sepeser-pun untuk berkeliling kota, karena semua tempat yang ingin kami kunjungi terjangkau oleh trem gratis dan bis gratis yang disediakan untuk turis.
Jaringan Trem di Melbourne termasuk salah satu yang terbesar di dunia. Jaringan ini meliputi 250 km trek, 487 trem, 28 rute dan 1,773 halte. Bandingkan dengan Sydney yang cuma punya 7,2 km trek dan 14 halte :) Trem di Melbourne merupakan salah satu alat transportasi andalan para komuter. Trem ini juga sudah menjadi ikon kota Melbourne. Lihat saja souvenir-souvenir yang dijual di Queen Victoria Market, sebagian besar bergambar trem.
Rute Trem CityCircle. Klik untuk memperbesar. |
Waktu itu kami menginap di apartemen Milano yang berjarak 3 blok (sekitar 300 meter) dari halte trem City Circle. The precils dengan gembira berjalan kaki menuju halte trem. Hati-hati ya, halte trem ini letaknya di tengah jalan, beda dengan halte bis yang ada di pinggir. Dua jalur trem memang ada di tengah jalan. Pertama kali menyeberang dan menunggu di tengah jalan, kami masih takut-takut. Memang haltenya sempit dan ada kendaraan lalu lalang. Tapi lama-lama jadi berani nongkrong di tengah jalan. Sebenarnya aman kok, asal anak-anak kecil seperti Little A digandeng tangannya.
Trem yang digunakan untuk jalur city-circle ini memang trem tua, tapi di dalamnya tetap nyaman kok. Cuma sayangnya nggak aksesibel, nggak ramah dengan stroller atau pram. Kita harus mengangkat sendiri pram karena pintu masuk trem berundak dan lumayan tinggi. Biasanya ada kok penumpang lain yang baik hati membantu mengangkat pram. Tapi kalau penumpangnya sedang cuek semua, ya harus siap jadi Supermama :) Untungnya di trem yang lebih modern, sudah banyak yang aksesibel, pintu trem sejajar dengan haltenya, jadi pram atau kursi roda bisa mulus masuk. Di trem diperdengarkan rekaman suara sebagai panduan perjalanan, menceritakan tempat-tempat yang kita lalui di jalur ini. Ini lumayan berguna juga untuk turis atau yang baru pertama datang ke Melbourne, biar nggak nyasar :p
Di hari kedua, kami pernah salah masuk trem. Harusnya naik trem gratis berwarna merah marun. Eh kami malah naik trem warna hijau yang sama-sama tuanya. Ketika trem berjalan satu blok, saya curiga, kok tidak ada rekaman suara, nggak ada brosur-brosur wisata? Akhirnya kami turun lagi di halte terdekat dan menunggu trem gratis yang beneran:)
Tiket
Trem yang digunakan untuk jalur city-circle ini memang trem tua, tapi di dalamnya tetap nyaman kok. Cuma sayangnya nggak aksesibel, nggak ramah dengan stroller atau pram. Kita harus mengangkat sendiri pram karena pintu masuk trem berundak dan lumayan tinggi. Biasanya ada kok penumpang lain yang baik hati membantu mengangkat pram. Tapi kalau penumpangnya sedang cuek semua, ya harus siap jadi Supermama :) Untungnya di trem yang lebih modern, sudah banyak yang aksesibel, pintu trem sejajar dengan haltenya, jadi pram atau kursi roda bisa mulus masuk. Di trem diperdengarkan rekaman suara sebagai panduan perjalanan, menceritakan tempat-tempat yang kita lalui di jalur ini. Ini lumayan berguna juga untuk turis atau yang baru pertama datang ke Melbourne, biar nggak nyasar :p
The Emak dan Big A di dalam trem gratis, sibuk mempelajari peta |
contoh trem yang nggak gratis :D |
Tiket untuk trem yang bayar bisa dibeli di mesin di dalam trem. Tinggal pencet tiket yang dimaksud: zona 1 atau 2, kemudian tiket untuk 2 jam atau sehari penuh. Kemudian masukkan koin sesuai tarif. Tiket untuk anak-anak separuh tiket dewasa. Ketika saya kembali dari Botanic Garden ke apartemen, saya membeli tiket trem di zona 1 seharga $3,80 yang mestinya berlaku untuk 2 jam tapi cuma saya gunakan 1 kali perjalanan (agak rugi sebenarnya). Di hari kelima, kami membeli tiket terusan harian, seharga $7 (dewasa) dan $3,80 (anak-anak) yang bisa dipakai sehari penuh naik trem sampai puas :p Ini jelas lebih murah daripada tiket terusan di Sydney yang sampai $20 untuk sehari, hiks. Info selengkapnya tentang tiket transportasi umum di Melbourne, cek website ini.
Bis Turis Gratis
Selain trem gratis, pemkot Melbourne juga menyediakan bis wisata gratis untuk turis. Bis ini bisa menjangkau tempat-tempat wisata di kota Melbourne yang tidak dilewati trem gratis. Bis yang memang dirancang untuk turis ini hanya berhenti di atraksi wisata yang disarankan untuk dikunjungi. Ada 13 perhentian yang disarankan pemkot: pusat seni, Federation Square, pusat olahraga, Chinatown, museum Melbourne, Lygon street, University of Melbourne, Queen Victoria Market, Waterfront City, Stadion Dockland, William Street, South Bank dan Royal Botanic Garden.
Saya dan the precils naik bis ini dari QV market yang dekat dengan apartemen, kemudian lanjut menuju museum Melbourne. Bis turis waktu itu penuh sesak dan kami terpaksa harus berdiri selama beberapa perhentian sampai ada orang yang kasihan dan memberi kami tempat duduk. Nggak boleh ngeluh ya, gratis aja kok :p Hari berikutnya kami naik dari South Bank menuju Royal Botanic Garden. Informasi rute dan peta bis gratis ini bisa dilihat di sini.
Halte bis gratis di Federation Sq |
Dibanding bis, kami lebih suka naik trem. Jalannya mulus nggak pakai goyang. Big A seneng naik trem karena nggak bikin pusing. Waktu tunggu trem juga cuma sebentar. Trem gratisan keliling kota datang setiap 10 menit. Sementara trem yang pakai bayar lewat setiap 2-3 menit. Bandingkan dengan menunggu bis (di Sydney) yang bisa sampai setengah jam dan malah kadang bis-nya nggak datang sesuai jadwal. Saking senangnya naik trem, sepulang liburan dari Melbourne, kami masih terngiang-ngiang 'klakson' trem yang seperti penjual es keliling: teng..teng..teng...
~ The Emak
~ The Emak
Seandainya di Indonesia uga punya yang kayak gini... :-(
ReplyDelete