Nyamannya Transit di Bandara Changi Singapura
Bulan Juni dan Juli, saya empat kali transit di Changi, terbang ke New Zealand dengan Singapore Airlines dan terbang ke Eropa dengan Emirates. Biasanya, ketika terbang ke arah timur Indonesia, tujuan Australia, saya lebih suka transit di Denpasar karena menghemat waktu terbang. Tapi untuk tujuan Selandia Baru memang belum ada penerbangan langsung dari Indonesia, sehingga terpaksa harus bolak-balik terbang ke barat dulu, baru ke timur lagi. Kalau tujuan akhirnya memang ke arah barat seperti Timur Tengah atau Eropa, tentu saya lebih memilih transit di bandara Changi daripada bandara lain (Soekarno-Hatta atau KLIA).
Ketika mendapat itinerary tiket SQ dari Jakarta ke Christchurch via Singapore, saya deg-deg-an melihat waktu layover yang mepet banget. Ketika berangkat, memang ada waktu 3 jam untuk transit. Tapi pulangnya, hanya ada waktu 55 menit untuk turun dari pesawat dan boarding lagi ke pesawat berikutnya melewati pemeriksaan keamanan. Beda terminal lagi! Duh, piye iki?
Saya ingat repotnya pindah dari satu terminal ke terminal lain dalam bandara yang sama di Indonesia. Waktu nyasar di T1 Juanda, padahal harus berangkat dari terminal 2, kami perlu waktu 30 menit. Di Changi? Untungnya antar terminal cuma perlu waktu 3 menit, dengan naik skytrain gratis. Skytrain ini seperti monorail, yang menghubungkan T1, T2 dan T3 Changi, datang setiap 3 menit. Stasiun skytrain bisa diakses dari public area (daerah umum, di luar pemeriksaan imigrasi) dan transit area (daerah transit, di dalam pemeriksaan imigrasi).
Stasiun Skytrain |
Toilet Changi yang luas, bersih dan wangi |
Pulang dari Christchurch, saya harus 'mengejar' pesawat ke Jakarta, dalam waktu 55 menit. Ternyata Singapore Airlines sudah punya sistem yang bagus untuk transfer. Kira-kira satu jam sebelum pesawat mendarat, kami sudah diberi pengumuman lokasi boarding gate pesawat berikutnya yang akan kita tumpangi. Para penumpang yang lay over-nya cepat juga diberi tempat duduk paling depan sehingga paling cepat keluar dan segera menuju boarding gate lagi. Ada petugas yang 'menjemput' para penumpang yang transitnya mepet ini, memberi tahu arah agar tidak salah jalan. Ketika itu saya mendarat di T3, tapi harus boarding lagi di T2. Semua berjalan lancar dan mulus-mulus saja, saya hanya perlu waktu 10 menit (jalan kaki dan menunggu skytrain) untuk pindah terminal. Kira-kira perlu waktu 15 menit untuk antre pemeriksaan keamanan. Dan voila, saya sudah duduk manis lagi di penerbangan selanjutnya. Mungkin lain ceritanya kalau ada yang perlu ke toilet. Duh, antre toilet di dekat pesawat mendarat tuh pasti puanjang banget. Good luck aja deh :) Pengalaman saya, pesawat SQ dari Singapura ke Jakarta sedikit terlambat karena menunggu setoran bagasi dari penumpang transit (milik saya, hehe). Jadi yang membeli tiket terusan dari maskapai yang sama (atau codeshare), tidak perlu panik kalau waktu transit di Changi mepet. Kurang dari sejam pun bisa terkejar, bahkan kalau kita bawa anak-anak.
Beda dengan ketika kami sekeluarga mau ke Eropa, kami tetap harus melewati imigrasi (cek paspor) karena pesawat yang kami beli ketengan, bukan pesawat terusan dari Surabaya ke Paris. Dari Surabaya ke Singapura kami naik Air Asia. Dari Singapura ke Paris kami naik Emirates. Terpaksa bagasi kami ambil sendiri lagi dan cek in ulang di konter Emirates. Begitu juga pulangnya, dari Paris ke Singapura (via Dubai) kami naik Emirates. Tapi untuk menuju Surabaya, kami naik China Airlines. Lama menunggu pesawat di Changi, baik berangkat atau pulang sekitar enam jam.
Di Changi, banyak tanda penunjuk jalan dan rambu-rambu dalam empat bahasa (Inggris, Mandarin, Melayu dan Tamil) sehingga kita nggak akan nyasar. Kalaupun nyasar, petugas bandara mudah ditemui. Di setiap sudut ada informasi penerbangan dan juga papan interaktif yang akan memberitahu kita 'rute' yang harus kita tempuh kalau kita ingin menuju suatu tempat. Saya juga salut dengan fasilitas-fasilitas bandara Changi yang memanjakan pengunjungnya. Semua fasilitas seperti toilet, ruang perawatan bayi dan tempat sholat (prayer room) terawat dengan baik, dalam kondisi bersih dan tersedia di mana-mana. Musholla dipisah antara laki-laki dan perempuan, termasuk tempat wudhunya. Tempatnya bersih dan nyaman, meskipun tidak besar. Ada mukena yang bisa dipinjam kalau kita tidak bawa mukena sendiri. Di sini tempat yang paling nyaman untuk menyelonjorkan kaki dan menghilangkan penat. Tapi di dinding musholla jelas-jelas ada tanda larangan: "Strictly No Eating And Sleeping Is Allowed In This Room" Dilarang keras makan dan tidur di ruangan ini.
Apa fasilitas yang paling kami sukai? Internet gratis tentu saja, biar gak bosen menunggu berjam-jam. Kita bisa mengakses internet gratis langsung dari gadget yang kita bawa (ponsel, tablet, laptop) atau dengan menggunakan komputer yang ada di setiap terminal. Saya juga menemukan beberapa komputer berinternet ini tersedia di dalam boarding gate. Cocok untuk update pesan di Facebook sebelum berangkat. Dari ponsel, ketika wifi kita sudah terhubung, kita diminta mendaftarkan alamat email dan nomor ponsel. Setelah itu akan ada pesan bahwa password akan dikirim ke nomor ponsel kita. Sayangnya waktu itu, nomor ponsel Indonesia saya tidak bisa menerima password. Kalau terjadi seperti ini, datang saja ke gerai informasi untuk meminta password dari mereka.
Internet gratis. |
Prayer room. Ada sign 'Tidak boleh tidur di sini' |
1. Slide & Playground at T3 (Public Area)
Ini tempat bermain yang kami temukan di public area T3, letaknya di B2 (basement), dekat Starbucks. Selain arena bermain kecil, ada juga seluncuran yang lumayan mengundang nyali anak-anak. Semuanya gratis. Begitu mencoba sekali, Little A ingin mencoba lagi dan lagi. Seluncuran ini tidak dijaga, jadi untuk anak-anak yang masih kecil (minimal tinggi 100cm) harus dijaga orang tuanya. Kalau bosan bermain dan meluncur, ada air mancur menari di sebelah Starbucks.
2. Social Tree T1 (Transit Area)
Kita akan langsung menemukan Social Tree setelah melewati pemeriksaan imigrasi di Terminal 1. Di pohon ini, kita bisa berselfie di mesin khusus, lalu menghias dan mengunggahnya ke atas. Satu pose? Nggak cukup lah.
Setelah capek selfie, kita bisa duduk di sofa-sofa empuk di sebelahnya, sambil memandang aktivitas pesawat di runway dari balik kaca.
3. Butterfly Garden T3 (Transit Area)
Letaknya di T3, agak tersembunyi di belakang, jadi kalau nyasar, mintalah bantuan petugas. Troli kecil bisa dibawa masuk. Taman kupu-kupu ini keren karena kita bisa melihat berbagai jenis kupu-kupu (jelas lah!). Saya bukan penggemar kupu-kupu tapi tetap senang berjalan-jalan di antara mereka yang terbang dengan lincah dan gembira. Suhu di taman ini cukup panas, seperti di luar ruang. Yang nggak kuat berpanas-panas seperti saya, monggo balik lagi ke ruang ber-AC :D
4. Koi Pond T3 (Transit Area)
Kolam koi ini persis di sebelah taman kupu-kupu, di terminal 3. Anak-anak pasti seneng ke sini. Suasananya lebih adem daripada taman kupu-kupu. Di sampingnya banyak sofa dengan colokan. Pas banget untuk nge-charge gadget. Kami berlama-lama di sini, sambil mencoba mesin pijat kaki di pojok ruangan, membuatkan susu untuk Little A dari air panas di nursery room, dan tentu saja leyeh-leyeh sambil menunggu jam makan.
5. Playground T3 (Transit Area)
Kami senang sekali main-main di terminal 3, meskipun pesawat kami sendiri boarding dari terminal 1. Karena punya banyak waktu menunggu, kami puas jalan-jalan menyusuri sudut-sudut Changi ini. Di seberang kolam koi, setelah Hard Rock Cafe ada area bermain untuk anak. Cukup bagus, ada seluncurannya juga. Lokasi ini juga dekat dengan Snooze lounge di mezzanine untuk tidur dan dekat food court.
6. Singapore Street Eat T3 (Transit Area)
Ini tempat makan baru yang oke banget di terminal 3. Desainnya seperti ruko-ruko peranakan. Pilihan makanannya beragam. Kami makan di sini sebelum terbang ke Paris via Dubai. Pilihan kami adalah duck rice (SGD 6,50), beef hor fun (SGD 8), roasted chicken (SGD 5,50) dan tidak lupa chendol (SGD 4). Untuk membayar, kami membeli voucher dalam bentuk kartu di kasir (nominal terserah, kami membeli SGD 50). Kartu ini dipakai untuk membayar di outlet-outlet yang kita pilih. Kalau ada sisa, bisa diuangkan kembali. Saya senang makan di sini karena enak dan harganya tidak mahal.
7. Food Court & Snooze Lounge T1 (Transit Area)
Pulang dari Eropa, kami naik pesawat China Airlines untuk kembali ke Surabaya. Pesawat boarding di terminal 1. Ketika kami pertama kali ke Singapura, Si Ayah dan Big A pernah mencoba makan chicken rice di food court T1, mereka seneng banget dan ingin mencoba lagi. Tapi kali ini kami memilih duduk-duduk di lounge sebelah food court, yang sofanya lebih nyaman plus ada colokan untuk nge-charge. Saya yang waktu itu belum lapar banget memilih ngemil popcorn ayam dari Texas Chicken.
Saya senang menunggu di Changi Airport, tetap nyaman tanpa harus mengeluarkan uang (kecuali untuk beli makanan). Beda dengan bandara Dubai yang fasilitas utamanya adalah toko duty free. Ada yang senang transit di Changi juga? Di mana tempat nongkrong favoritmu?
~ The Emak
Baca juga:
Kapan-kapan kalau ke SG, tujuan jalan2nya changi erpot aja ah, trus pulang lagi hahahaha
ReplyDelete@diladol
Full AC gak kepanasan :))
DeleteAjibbb banget... dulu cuma cepet-cepet keluar dari Changi tanpa airport tour kaya gini. Ternyata lumayan nih buat dijadiin tempat penghilang kebosanan saat transit lama di sana hehe... Nice share mak ^^
ReplyDeletehehe, sama. waktu pertama kali ke Singapura juga gak pake lama di airport. Baru setelah transitnya lama bisa jalan2 hore :)
Deletenonton bioskop! *padahal tidur :p* rela deh transit lama di changi. 6 jam aja sih belum puas ya...
ReplyDeletewah, aku blm nyobain yang bioskop. di terminal 2 ya?
DeletePlayground T1 ada helikopternya soalnya :)
ReplyDeletewah, boys seleranya beda ya? hehe
DeleteSori kalo boleh tau kerjaan nya apa ya kok liburan terus??hehehe
ReplyDelete.tapi blognya keren, sangat membantu, detail lagi info nya
@Fikri aku freelance editor dan penerjemah. Suamiku dosen. Kami bisa jalan2 terus bukan krn duitnya banyak, tp krn hidup hemat biar duit sisa bs dipake traveling. Gaya hidup: gak belanja yg fancy2, gak jajan ngopi2, hemat pulsa+listrik+air di rumah :)
DeleteMakasih ya udah baca blog ini, senang bisa membantu.
Gak minat ke raja ampat atau crishmast island?
ReplyDelete.pingin tau range harganya,soalnya keluarga mbak klo traveller manage keuangan nya bagus,baik dari segi transport penginapan dll jadi bisa saya buat acuan hehehehe
Christmas Island lihat apa? Penerbangan juga susah kan?
DeleteKalau ke Raja Ampat minat tp nggak sekarang. Thn depan insyaallah ke Komodo Island.
itu slidingnya mirip ama yg di Mall FX ga mba? yg ini bisa dicoba ama org dewasa jg? hahahaah secara aku suka main2 yg bgini ato wahana2 extreme ;p
ReplyDeleteOrang dewasa boleh kok, asal tingginya di bawah 2 meter, hehe.
DeleteEntry Requirements
For Level 1 slide, participants have to be at least 1.3 metres tall. Maximum height allowed is 2.0 metres tall. Children aged 7 and below are not allowed.
For Basement 2 slide, participants have to be at least 1.1 metres tall. Maximum height allowed is 2.0 metres tall. Children aged 5 and below are not allowed.
Halo, mbak..
ReplyDeleteMau tanya kalo menunggu bagasi di Changi Airport biasanya memerlukan waktu brp lama ya?
Saya akan transit di Singapura utk melanjutkan penerbangan selanjutnya dgn maskapai yg berbeda, waktu transit saya hanya sekitar 1,5 jam.. kira2 cukup tidak ya utk menunggu pengambilan bagasi dan check-in ulang?
Terima kasih =)
Mepet banget kalo maskapai berbeda. Aku pernah lay over 1 jam maskapai sama, SQ, itu aja SQ yg kutumpangi jadi terlambat karena nunggu bagasiku. Apalagi masih ditambah proses imigrasi. Aku pernah antre imigrasi setengah jam karena pas ramai banget.
Deletembak fotonya keren keren yah ,,, kalo boleh tau pake kamera nya poket bukan ? kalo poket yang merek sama seri apa? kepikiran bawa kamera yang simple tapi hasil memuaskan ,,,
ReplyDeleteKami pakai Canon S95. Ini seri lama, kalau yang terbarunya mungkin S110. Paling bagus di kelasnya.
DeletePertama kesini cuma melengos aja keluar bandara, kedua dan seterusnya dilama2in entah pas berangkat atau nyampe singapura.. Bahkan aku pernah bermalam disini wkwkwk..
ReplyDeleteAku pernah dua kali nginep di sini Kak Bobby, satu di public area, satu lagi di Business Lounge SQ, hahaha. Udah kayak rumah sendiri.
DeleteMbak mau tanya nih kalo transit di changi butuh visa transit apa nggak yah. .
DeleteTerbang dr malaysia ke surabaya
Gegara Baca ini sampe lupa lagi goreng bawang goreng sampe gosong. :))) Maklum bakalan transit di Spore 23 Jam :) Kayaknya bis explore chngai airport sampe gempor :))))
ReplyDeletewah puas tuh kalau sampai 23 jam.
Deletehalo mbak..
ReplyDeletesalam kenal..
kalau beda peswat dan beda terminal
apakah harus melewati imigrasi?
bisa gak tanpa lewat imigrasi?
contohnya naik jestar turun di T1 , terus lanjut lagi naik tiger tapi di T2
apa harus melewati cap imigrasi?
mohon petunjuk ya mbak ^^
Salam,
merry
Hai sis, ak mau tny dunk, klo transit gtu tp maskapai penerbangan sama cuma beda sktr 6jman biasanya hrs cek imigrasi ato dy kasi kartu apa gtu ga ya? Sm bole jln2 ga ya misalny melintasi beda terminal gtu hehehe
ReplyDeleteThx infonya ya
Mbak mau nanya dong. Aku kemarin sampe di SG tengah malem banget MRT juga ud tutup terpaksa nginep di changi tp kok cari yg snooze lounge nya aku bingung jadinya gaje di depan burger king karena ada bagasi coba kalo ga ada mungkin masih bs nyolong2 lama di transit area dulu hiks.
ReplyDeleteAda sarannya ga :( soalnya nov mau ke changi lg pake AF (penerbangan malem lagi) hiks
merci :3
mau tanya dong...kalau transit di SG, boleh keluar airport gak ya?
ReplyDeletesaya mau tanya, saya ada penerbangan transit di singapura dengan dua maskapai yang berbeda, kalau harus keluar imigrasi dan check in ulang di changi, di kartu imigrasinya yang bagian berapa lama di singapura dan tempat tinggalnya ga diisi? terimakasih
ReplyDeleteBerapa lama: 0. Tempat tinggal: transit.
DeleteMba.. sy mau nanya.. kalo sy transitnya sampai 18 jam-an trus sy mau keluar dl utk nginap diluar, apakah boleh? Berarti lewat imigrasi y mba,utk brp lama dan tempat tinggalnya diisi yg sesuai y mba? Misal 1 hari dan nama hotel?
DeleteTrus kalo sy pake tiket terusan 1 maskapai, bagasi sy nanti otomatis di transfer ke pesawat berikutnya? Atau stlh dr imigrasi ambil bagasi dl y mba?
Terima kasih infonya mba
Kalau saya terbang dengan airasia di terminal 1... Trus kalo pengen jalan ke sun flower garden apakah boleh masuk ya? 😃 thx
ReplyDeleteBisa. Tinggal naik sky train menuju terminal 2.
Deletebisa tidak kalau penerbangan ke afrika tapi via singapura? tapi beli tiketnya pisah ngga khusus transit di singapura? rencananya mau beli tiket BDO-SIN , sama SIN-CMN, apa mesti masuk imigrasi di singapura juga? makasih :)
ReplyDeletembaaak, codeshare itu maksudnya through check-in gt y?
ReplyDeleteklo transit di changi hanya 2 jam dg airline yg beda tp airlinenya through check-in ngejar ga mbak?
Mbak,kalo baru mendarat di terminal 1,mau ke taman bunga matahari di T2, keluar dari imigrasi dulu ato tidak ya, ke taman tematik nya sesudah ato sebelum imigrasi ya?
ReplyDeleteMbak,kalo baru mendarat di terminal 1,mau ke taman bunga matahari di T2, keluar dari imigrasi dulu ato tidak ya, ke taman tematik nya sesudah ato sebelum imigrasi ya?
ReplyDeleteMbak,kalo baru mendarat di terminal 1,mau ke taman bunga matahari di T2, keluar dari imigrasi dulu ato tidak ya, ke taman tematik nya sesudah ato sebelum imigrasi ya?
ReplyDeleteMbak,kalo baru mendarat di terminal 1,mau ke taman bunga matahari di T2, keluar dari imigrasi dulu ato tidak ya, ke taman tematik nya sesudah ato sebelum imigrasi ya?
ReplyDeleteMbak,kalo baru mendarat di terminal 1,mau ke taman bunga matahari di T2, keluar dari imigrasi dulu ato tidak ya, ke taman tematik nya sesudah ato sebelum imigrasi ya?
ReplyDeletembak,kalo barumendarat di terminal 1,mau ke tamantematik di T2 bisa tidak ? tidak ke imigrasi dulu, langsung ke taman di T2 bisa?
ReplyDeleteMbak,kalo baru mendarat di T1, bisa tdk main ke taman2 di T2?
ReplyDeleteMbak,kalo baru mendarat di T1, bisa tidak ke taman di T2? Tidak keluar dulu dari imigrasi,langsung ke T2
ReplyDeleteNanti keluar nya lewat imigrasi T2 bisa?
Informatif sekali blog-nya *thumbs up* Saya beberapa kali ke Changi, tapi baru tahu kira2 separuh dari tempat2 diatas. Bisa dijadikan referensi unt kunjungan berikutnya ke Spore nih :)
ReplyDeletembak kalo transit changi, pake visa juga gak? kok di traveloka di kasih warning tentang visa transit.
ReplyDeletefoto-fotonya bening bangets :)
ReplyDeleteMba mau tanya.
ReplyDeleteKetika transit dan ganti pesawat (mash dgn maskapai yg sma yaitu SQ) bagasinya diurus sendiri atau oleh maskapai mba?
Saya pernah menggunakan tiger air, ada fasilitas transit bagasi dgn biaya tambahan namun ketika transit saya tdk perlu mengurus bagasi lagi cukup lapor saja. Thx